Minggu, 18 September 2022

Pentingnya Menghargai Waktu - UkhRisma Journey

Pernahkah kalian mendengar istilah Time Is Money? Peribahasa itu mengungkapkan bagaimana setiap orang diharuskan untuk menghargai waktu seperti uang. Salah satu bentuk menghargai waktu tersebut adalah dengan cara membuat sebuah manajemen waktu (time management) yang terperinci, apalagi jika kalian seorang mahasiswa/i yang sedang kuliah dengan berbagai macam tugas beserta tuntutan lainnya yang membuat kalian ingin lebih terorganisir segala tugasnya sesuai waktunya.



Namun apa sebenarnya manajemen waktu tersebut? Bagaimana mengelola waktu dengan baik? Apa saja manfaatnya? Simak informasi dan tips dibawah ini!.


Allah Swt menganugerahkan waktu dalam jumlah yang sama, yaitu 24 jam dalam sehari. Sebagian orang dapat memaksimalkan karya dengan waktu tersebut. Tetapi tidak sedikit yang membuang waktunya sia-sia. Imam Hasan Al-Bana mengatakan, "Waktu kita amatlah sedikit, sedangkan kewajiban kita teramat banyak. Bantulah saudaramu agar dapat menggunakan waktunya dengan baik, dan segeralah selesaikan jika engkau memiliki tugas atau kepentingan."

Dalam Al-Qur'an (QS. Al-'Ashr : 1-3) yang berbunyi : 

"Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran". (QS. Al-' Ashr : 1-3)


Rasulullah SAW memberikan teladan tentang bagaimana memanfaatkan waktu. Beliau tidak menghabiskan seluruh malam untuk tidur, tetapi lebih banyak mendirikan shalat malam hingga kakinya bengkak. Siang hari beliau berdagang, mendakwahkan Islam, serta mengatur pemerintahan. Hasilnya? Dalam waktu dua puluh tiga tahun umat Islam yang sebelumnya teraniaya, tersisih, dan terbuang, menjelma menjadi peradaban baru dengan kekuatan yang besar.


Sobat, begitu pentingnya waktu mendorong nenek moyang kita memanfaatkan bintang, laju angin dan matahari untuk mengingatkannya. Pentingnya waktu juga memotori para ahli menemukan jam. Alangkah sayangnya, jika waktu yang demikian berharga itu kita habiskan untuk hal yang tidak bermanfaat. 


Waktu adalah bekal kita untuk hidup. Orang yang mati tidak lagi memiliki waktu. Selagi kita masih diberi waktu, artinya Allah Swt masih berkenan memberi kita napas.


Waktu adalah bekal kita untuk menggapai sukses. Dengan waktu yang disediakan secara gratis oleh Allah SWT, kita harus bisa memanfaatkannya seefektif dan seefisien mungkin untuk berkegiatan positif. Mereka yang sukses adalah mereka yang pandai mengatur waktu. Orang yang pandai menyiasati waktu akan mampu menunaikan tugas dan kewajibannya dengan baik. Adapun orang yang tidak pandai mengatur waktu akan banyak mengeluh kekurangan waktu. Padahal sejatinya ia tidak kekurangan waktu, tetapi terlampau banyak menyia-nyiakan waktu.



Sobat, mari menata ulang waktu kita. Cobalah perhatikan beberapa poin berikut ini. Sudah adakah jam dan kalender di kamar kita, sudah adakah jadwal harian, masih adakah waktu yang dibiarkan kosong, masih adakah waktu untuk lahwan, masihkah kita suka menunda-nunda pekerjaan, sudahkah kita memiliki skala prioritas. Poin-poin yang lain, silahkan sobat tambahkan sendiri. Buatlah checklist untuk yang sudah dilaksanakan, dan segeralah lakukan untuk poin yang belum dilakukan.


Mari memanfaatkan waktu untuk meraih kesuksesan di dunia dan akhirat. Jangan sampai kita terlena. Jangan sampai waktu justru meninggalkan kita jauh di belakang karena sekuat apa pun kita memanggilnya, ia tak akan pernah sudi untuk kembali.

---

• Inspirasi Hati •

- Allah SWT bersumpah atas nama waktu. Itu menandakan waktu adalah karunia yang sangat berharga.

- Siapa saja yang menyia-nyiakan waktu sama saja dengan orang mati. Waktunya habis tanpa guna, tanpa nilai, selain kerugian yang pasti datang menghampiri.

- Banyaknya hiburan pemuas syahwat adalah godaan besar bagi siapa saja yang berniat memanfaatkan waktu dengan baik. Hanya mereka memiliki niat yang kukuh yang akan berhasil lolos darinya.

- Waktu adalah bekal bagi kita untuk beribadah dan beramal saleh sebanyak-banyaknya karena Allah Swt menciptakan kita untuk beribadah kepada-Nya.

- Waktu adalah bekal bagi kita untuk meraih kesuksesan. Orang-orang sukses berhasil menaklukkan waktu, sedangkan orang-orang yang gagal cenderung menyalahkan waktu.

- Dengan waktu yang sama, seseorang dapat menyelesaikan tugas dan kewajibannya dengan baik. Namun, orang yang lain bisa jadi mengeluhkan kurangnya waktu untuk menyelesaikan tanggungannya. Semua kembali pada kemampuan untuk memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin. 

Jumat, 02 September 2022

Berani Punya Impian-Ukhrisma Journey

   Kawan-kawan sekalian, kita semua pasti ingin sukses. Sukses dalam artian luas sesuai dengan kriteria yang kita tetapkan. Dan pastinya, jalan menuju ke sana tidaklah mudah. Salah satu hal penting yang perlu kita persiapkan untuk menaiki tangga kesuksesan adalah menemukan passion.


   Mengapa passion menjadi penting untuk diketahui?
" passion adalah motor penggerak yang memompa semangat dan antusiasme untuk mencapai tujuan "



   Sebab setiap orang dilahirkan dengan keunikan masing-masing. Ketika orang lain sukses dengan bisnis online, belum tentu kita pun bisa. Ketika teman kita berhasil menjadi pialang saham, belum tentu kita sama. Ketika sahabat kita berhasil menjadi seorang guru, belum tentu kita bisa. Dan sebaliknya. Kita wajib menjadi diri sendiri dan menempuh jalan sukses kita sendiri. Kita memiliki panggung sendiri untuk unjuk kebolehan. Kita memiliki karpet merag sendi yang melantar pada kerlap-kerlip keberhasilan. Di sinilah passion akan berperan.


   Passion adalah motor penggerak yang memompa semangat dan antusiasme untuk mencapai tujuan. Passion akan merenjiskan kecintaan terhadap apa yang kita kerjakan. Dan segala sesuatu yang dikerjakan dengan cinta, InsyaAllah hasilnya memuaskan.


   Bicara passion tidak bisa kita pisahkan dari bakat. Ada baiknya, sebelum menemukan passion, kita temukan terlebih dahulu bakat kita. Semakin banyak aktivitas yang kita kerjakan, akan semakin cepat pula kita temukan bakat. Seorang anak yang mengikuti les piano, les karate, les matematika, dan tes lari misalnya, dengan sendirinya akan merasakan dari keempat kegiatan tersebut apakah yang paling disukainya. Seorang pelajar yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka, teater, rohis, PMR misalnya, akan lebih lebih cepat mengetahui di ruang manakah ia merasa paling enjoy mengerjakannya. Itulah passion. Ketika kita mengerjakannya terasa enjoy, menyenangkan, dan bermanfaat, itulah passion kita.




   Selama ini kita cenderung berkutat pada patokan kognitif untuk mengukur kemampuan. Jika nilai akademis bagus cerdaslah kita, pandailah kita. Tetapi jika tidak, mungkin kita merasa bodoh, minder, tidak berguna, begini-begini saja. Parah ga, ada yang lantas berpikiran kesuksesan adalah milik mereka yang nilai raportnya tinggi. Padahal, kesuksesan adalah milik siapa saja yang mau berusaha.


   Allah SWT. menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Tidak mumpuni dalam hal akademis, pasti kita memiliki potensi dibidang lain. Howard Gardner sangat berjasa dengan menemukan delapan jenis kecerdasan yang meliputi kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan kinetis, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan natural. Pemilik raja bisnis Honda bukanlah siswa pintar di sekolah, tetapi ia mampu menemukan passion-nya dan memaksimalkannya. Hasilnya? Luar biasa, bukan? Sahabat saya memilih menjadi Hafidzah karena di sanalah passion-nya. Ia enjoy, menikmatinya dengan segenap hati, dan merasakan manfaat besar dari kegiatannya. Antusiasmenya selalu terjaga karena ia membidik passion-nya dengan Tepat. Hasilnya? Kegiatannya bermanfaat di dunia dan di akhirat.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW. bersabda :

” عَلِّمُوا أَبْنَاءَكُمُ السِّبَاحَةَ وَالرَّمْيَ ، وَالْمَرْأَةَ الْمِغْزَلَ ”

“Ajarkanlah anak-anak kalian renang, melempar dan ajari kaum wanita kalian menjahit” (HR. Baihaqi). 


   Alangkah baik anjuran Rasulullah SAW ini. Kegiatan berenang, memanah, dan menjahit adalah jenis kegiatan yang memiliki banyak manfaat. Secara tersirat, Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk aktif sejak kecil. Semakin aktif berkegiatan, semakin cepa  pula kita temukan bakat dan passion. Dalam bukunya yang berjudul The First 20 Hours, Josh Kaufman memaparkan teori 20 jam untuk memaksimalkan passion. Dalam sehari, cukup lakukan selama 40 menit, tetapi rutin selama satu bulan. Lalu, mari kita rasakan bagaimana hasilnya jauh sebelum teori ini ditemukan, sesungguhnya agama Islam telah memberitahukannya kepada kita melalui baginda Rasulullah SAW Beliau bersabda :

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit ” (HR. Muslim) 




   Kawan, mari bergerak. Mari kita bersama-sama berupaya beraktivitas positif sebanyak yang kita bisa. Mari kita semai bakat, lalu kita taburi pupuk passion. Selanjutnya, mari kita tumbuhan pohon kesuksesan dengan keistiqamahan latihan agar ia tinggi menjulang. 
   Semangat berproses kawan semoga diberikan kelancaran.



Yuk kepoin terus nih konten dari saya hanya di ngopi paste ( ngobrolin perkara iman pasti tenang ) 

Sukses selalu buat kalian yang menyempatkan membaca Artikel ini. 
_____________

Writer : Kharisma Nur Alif
Referensi : Buku Muslimah AntiBaper
@GentaMuslimah
#semogabermanfaat

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/26206-derajat-hadits-anjuran-mengajarkan-renang.html
© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/26206-derajat-hadits-anjuran-mengajarkan-renang.html

Lifehack untuk Memulai Gaya Hidup Sehat dengan Mudah

  Ukhrisma.journey  -  Semua orang pasti ingin selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Sebab, dengan tubuh dan pikiran yang selal...